Berikut isi dari pesan kode K4
:
OBKRUOXOGHULBSOLIFBBWFLRVQQPRNGKSSO
TWTQSJQSSEKZZWATJKLUDIAWINFBNYP
VTTMZFPKWGDKZXTJCDIGKUHUAUEKCAR
Di dalam sebuah wawancara,Sanborn mengaku bahwa ia tidak menduga jika teka-teki ciptaannya ini mampu bertahan selama bertahun-tahun. Ia juga pernah mengatakan bahwa bagian-bagian yang sudah terpecahkan sebelumnya berisi petunjuk untuk memecahkan K4. Namun pernyataan itu sepertinya kurang begitu membantu. Sama sekali belum ada laporan resmi yang menyatakan bahwa sudah ada yang berhasil memecahkan K4. Karena menyadari bahwa mungkin sampai akhir hayatnya tidak bisa menyaksikan seluruh teka-teki Kryptos terungkap, akhirnya Sanborn berinisiatif memberikan sebuah petunjuk yang menurutnya amat sangat membantu untuk memecahkan K4. Pada bulan November 2010, Sanborn merilis sebuah pernyataan jika huruf ke-64 sampai ke-69 bagian K4 (NYPVTT) akan terbaca sebagai "BERLIN" jika sudah dideskripsikan. Namun petunjuk ini sepertinya belum cukup juga untuk bisa mengungkap K4.
Empat tahun semenjak petunjuk "BERLIN" dilempar ke publik, di bulan yang sama Sanborn kembali memberi petunjuk ke-2. Di usianya yang sudah menginjak 69 tahun, Sanborn mengungkapkan kepada sebuah harian terkemuka di AS bahwa lima huruf di belakang petunjuk "BERLIN", yaitu MZFPK akan terbaca sebagai "CLOCK" jika sudah dideskripsikan. Itu artinya dari huruf ke-64 s/d 74 kita telah mendapatkan kata "BERLINCLOCK" sebagai sebagian isi dari K4. Tapi petunjuk baru ini tidak serta-merta mempermudah proses pemecahan kode rahasia K4. Pasalnya, huruf "K" yang merupakan huruf ke-74 tetap menjadi "K" jika dideskripsikan. Sistem seperti ini jelas minim kelemahan dan sangat sukar dipecahkan, mirip dengan mesin enigma yang dikembangkan oleh Alan Turing dan rekan-rekan setimnya ketika masa perang dunia II dahulu. Mungkin saja momen yang dipilih oleh Sanborn untuk mengungkapkan petunjuknya ini bukanlah suatu kebetulan jika hampir bersamaan dengan pemutaran perdana film "The Imitation Game" di AS. Film ini mengisahkan keberhasilan Turing memecahkan kode enigma yang berpengaruh besar pada dunia.
"Berlin Clock" secara harfiah berarti "Jam Berlin". Di dalam sebuah wawancara Sanborn pernah mengungkapkan ketertarikannya pada sebuah jam unik Jerman yang dikenal sebagai Berlin Uhr atau Set Theory Clock. Jam yang dibuat oleh Dieter Binninger pada tahun 1970-an ini membutuhkan kejelian penggunanya, pasalnya tidak ada angka yang tertera di layarnya layaknya jam pada umumnya. Untuk mengetahui waktu kita harus menghitung jumlah kedipan lampu-lampu yang menyala di bagian atas badan jam tersebut. Lampu berwarna kuning akan berkedip setiap dua detik sekali. Barisan pertama lampu merah di atas lampu kuning mewakili 5 jam, sedangkan baris ke-2 lampu merah berkedip setiap satu jam sekali. "jadi, jika dua lampu (merah) barisan pertama menyala disertai dengan menyalanya tiga lampu (merah) di baris ke-2, ia akan menjadi 5+5+3=13 atau pukul 13.00 (jam 1 siang)." jelas Sanborn. "Sebagian besar orang tidak mengenal Dieter dan para pencipta jam-jam aneh lainnya di Berlin."kata Sanborn,lalu ia melanjutkan," (padahal) itu merupakan kisah latar belakang yang sangat menarik." ungkap Sanborn mengacu kepada kisah jam Berlin itu.
Kisah jam unik tadi mungkin saja adalah suatu upaya Sanborn untuk mengalihkan perhatian dari petunjuk yang sebenarnya. Ada yang menduga jika isi pesan rahasia Kryptos berhubungan dengan monumen Tembok Berlin yang ada di wilayah markas CIA (ketika Tembok Berlin mulai diruntuhkan, Sanborn sedang mengerjakan instalasi Kryptos-nya). Sebagai hadiah persahabatan, pemerintah Jerman memberikan 3 bongkah batu yang merupakan reruntuhan dari Tembok Berlin kepada AS. Pada tahun 1992, batu itu diletakkan di halaman markas CIA. Elonka Dunin berpendapat bahwa mungkin saja titik koordinat yang disebut dalam K2 mengacu kepada letak monumen Tembok Berlin. Ia berspekulasi jika awalnya mungkin saja pihak CIA ingin meletakkan monumen itu di koordinat yang dimaksud, namun belakangan dipindahkan ke lokasinya sekarang. Dunin juga mengutarakan teori yang lain, yaitu bahwa ketika sedang membuat Kryptos, Sanborn telah menggunakan peta yang salah sehingga hasil koordinatnya tidak tepat. Lagipula Sanborn sering melakukan kesalahan, baik disengaja maupun tidak.
Sanborn mengatakan jika ia sangat ingin melihat teka-teki Kryptos berhasil dipecahkan. Namun ia juga mengungkapkan jika ada rasa kebanggaan tersendiri melihat hasil karyanya telah membingungkan banyak orang, terutama para jenius yang merupakan anggota intelijen AS. Meski begitu ia juga mengakui jika ada rasa tidak rela jika Kryptos-nya tidak menjadi misteri lagi. "Kita semua berharap jika ia tetap bertahan (menjadi sebuah misteri). Ada beberapa kode rahasia di dalam kehidupan kita yang kita harapkan tidak akan pernah bisa dipecahkan". Ungkap Sanborn.
(Referensi: wikipedia; wired.com ; theguardian.com)
Belum ada tanggapan untuk "SERBA-SERBI DAN ISI KRYPTOS BAGIAN 4 (K4)"
Posting Komentar