Makhluk purba pterosaurus dianggap telah punah jutaan tahun yang lalu. Namun penjelajah dari Amerika, Peter Beach dan Milt Marcy, mengklaim bahwa mereka berhasil melihat penampakan makhluk terbang ini saat memimpin sebuah ekspedisi di Papua Nugini, yang disebut "ropen" oleh penduduk setempat.
Ilustrasi ropen.
Ropen atau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, "iblis terbang", merupakan makhluk cryptid bersayap yang diduga terdapat di wilayah Papua Indonesia dan Papua Nugini. Ia memiliki beragam penggambaran, namun umumnya sering digambarkan sebagai kelelawar raksasa atau pterosaurus berekor panjang karena memiliki deskripsi yang sama dengan makhluk prasejarah itu. Menariknya, ia diyakini tergolong hewan nocturnal (aktif di malam hari) dan dapat mengeluarkan cahaya dari tubuhnya pada malam hari. Kemungkinan cahaya tersebut digunakannya untuk menarik perhatian ikan yang diperkirakan merupakan makanan utama mereka.
Pengalaman ekspedisi Beach dan Marcy ditulis oleh seorang kriptolog bernama Jonathan Whitcomb di dalam beberapa situs web/blog, dan berikut isi postingan yang ditulis olehnya di dalam situs web yang beralamat di www.livingpterosaurus.com, yang sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia di bawah ini :
PENAMPAKAN PTEROSAURUS DI PAPUA NUGINI DI AWAL TAHUN 2015
Jon Whitcomb/ 24 April 2015
Peter Beach and Milt Marcy yang berasal dari both Portland, Oregon, Amerika Serikat, memimpin sebuah ekspedisi di Papua Nugini, pada bulan Maret dan April 2015. Ekspedisi tersebut bertujuan untuk mencari pterosaurus hidup yang dulunya pernah dilihat oleh para peneliti asal Amerika tersebut, namun sayangnya kali itu mereka tidak menyaksikannya dengan jelas.
Namun kali ini, para peneliti asal Amerika itu melihat sosok yang menyerupai pterosaurus dengan jelas pada siang hari.
Lokasi tepatnya di Papua Nugini dirahasiakan, karena masih diadakan penelitian lebih lanjut di tempat itu. Sayangnya, tidak ada foto maupun video mengenai penampakan tersebut.
Beach dan Marcy berharap agar dapat sukses merekam objek tersebut. Mereka membawa seorang penduduk lokal yang nantinya akan merekam dengan kamera, sebagaimana ketika mereka kembali masuk ke hutan itu lagi untuk mengejar penampakan sosok tersebut.
Foto pondokan di Papua Nugini, yang tidak berkaitan langsung dengan penampakan sosok yang menyerupai Pterosaurus pada tahun 2015.
Penampakan Pterosaurus Non-Ropen Pada Tahun 2015
Penampakan yang terjadi di Papua Nugini baru-baru ini melibatkan beberapa saksi mata, termasuk Peter Beach dan Milt Marcy. Saya mewawancarai mereka sebanyak tiga kali secara terpisah dengan menggunakan panggilan ponsel pada tanggal, 20-23 April, sekembalinya mereka dari ekspedisi, dan sedang berada di Pasifik Barat Daya untuk jangka waktu enam minggu.
Marcy mengatakan bahwa ia tidak ingin merekam objek tersebut, namun ia memastikan bahwa 100% kemungkinannya bahwa apa yang mereka lihat adalah Pterosaurus. Namun ia juga setuju dengan kemungkinan 50%.
Peter Beach, yang merupakan mantan profesor biologi, awalnya mencoba untuk menjelaskan mengenai adanya kemungkinan bahwa sosok tersebut bukanlah pterosaurus. Namun pada tanggal 23 April (di dalam wawancara telepon yang ke-2), ia tidak dapat memungkiri jika sosok tersebut amatlah cocok dengan ciri-ciri pterosaurus. Dia tidak melihat adanya bulu pada sosok tersebut, sehingga keberadaannya sebagai burung dipertanyakan. Ia terbang dengan sayap terbuka lebar, sehingga kemungkinan bahwa sosok itu merupakan Kelelawar pemakan buah adalah tidak mungkin. Dia melihat sayap raksasa yang terdiri dari kulit, sehingga lebih menampakan kesan layaknya sebuah parasut ketimbang sayap burung yang berbulu.
Berdasarkan hasil wawancara saya terhadap kedua peneliti asal Amerika tersebut, dan atas keterangan yang saya dapatkan dari beberapa saksi mata lainnya di Papua Nugini, saya meyakini bahwa penampakan sosok tersebut merupakan pterosaurus Pterodactyloid, atau pterosaurus berekor pendek. Dengan kata lain, kemungkinan ia bukan merupakan ropen (yang sering disebutkan memiliki ekor panjang), namun merupakan apa yang sering disebut oleh orang Amerika sebagai pterodactyl.
Kemajuan di dalam Penelitian Pterosaurus Hidup
Spekulasi liar dari ketidakjujuran para penduduk setempat di Papua Nugini memang konon tidak bisa digali lebih jauh. Sebagian besar dari laporan pengamatan yang lebih terpercaya mengenai penampakan sosok yang menyerupai pterosaurus di Pasifik Barat Daya berasal dari orang-orang Barat. Beberapa orang yang memberi laporan di antaranya adalah :
* Duane Hodgkinson (selama beberapa dekade ini bekerja sebagai seorang instruktur penerbangan).
*Brian Hennessy (Selama beberapa tahun ini berprofesi sebagai seorang ahli psikologi profesional).
*Sepasang kekasih dari Australia ( keduanya melihat mahluk raksasa di Perth).
*Seorang pilot asal Inggris dan and co-pilot Australia yang terbang di arah Barat Laut Australia.
Tidak ada yang menyebutkan bahwa penduduk Papua Nugini lebih sedikit menyaksikan mahluk tersebut atau tak begitu sedramatik orang-orang Amerika dan Australia itu. Selain itu, beberapa saksi penduduk setempat diculik dan dimangsa oleh beberapa mahluk terbang raksasa (berdasarkan laporan tak langsung), dan Anda tidak lebih dekat maupun lebih dramatis dari hal itu. Namun kami, orang-orang Barat hanya mendapatkan sedikit laporan detail dari para penduduk lokal yang kami wawancarai secara langsung.
Spekulasi liar bahwa ropen atau pterosaurus modern di Papua Nugini hanya merupakan sebuah legenda, tidaklah cocok dengan pengalaman manusia yang hidup di era kemajuan saintifik.
Latar Belakang Peter Beach dan Milt Marcy
Tahun lalu saya mewawancarai kedua pria tersebut di tepi sungai Yakima yang terletak di arah tenggara negara bagian Washington. Mereka telah menyaksikan cahaya-cahaya yang terbang di atasa sungai itu dan pernah mendapatkan laporan bahwa seorang pria melihat sosok yang menyerupai “pterodactyl” di sebuah pohon di tepi sungai tersebut. Namun sebelum ekspedisi mereka di Papua Nugini baru-baru ini, mereka tidak pernah melihat sosok yang menyerupai pterosaurus di siang hari dengan sangat jelas.
Ilustrasi Pterodactyl.
Saya menyimpulkan bahwa kedua pria ini tidak akan mengeluarkan ongkos ekspedisi ribuan dollar di Papua Nugini hanya untuk menipu orang-orang. Seorang penipu hanya akan mengatakan bahwa ia telah melihat dengan jelas sebuah penampakan pterosaurus di arah tenggara negara bagian Washington, ketimbang mengeluarkan ongkos untuk pergi ke Papua Nugini hanya untuk sekedar menyaksikan mahluk tersebut.
Kemungkinan Mengenai Keberadaan Ropen di Pesisir Indonesia
"H" menukikkan pesawatnya, namun mahluk tersebut juga terbang menukik. Untuk menghindari tabrakan, "H" mencoba menjauhi sosok yang ia dan co-pilotnya pikir sebagai sesuatu yang meyerupai seekor “pterodactyl.”
Ekspedisi "Perburuan" Pterosaurus di Papua Nugini
Pada hari Sabtu, 18 April 2015, dua orang penjelajah Amerika kembali dari Papua Nugini, setelah melakukan pencarian terhadap pterosaurus hidup di pulau tropis tersebut, dimana beberapa laporan menyatakan keberadaannya di tempat tersebut. Kedua penjelajah Amerika tersebut berhasil menyaksikan mahluk raksasa yang menyerupai pterosaurus di siang hari.
Ilustrasi pterosaurus.
Orang Amerika Menyaksikan Penampakan Ropen atau Pterodactyl
Pada tahun 1944, di (Papua) Nugini, Duane Hodgkinson dan rekannya melihat sesosok mahluk yang menyerupai pterodactyl dengan sepasang sayap yang mirip pesawat Piper Tri-Pacer (29 kaki).
Pesawat Piper Tri-Pacer.
Penampakan Ropen-Pterosaurus di Negara Bagian Washington ?
Pada tanggal 6 Agustus 2014, saya telah mewawancarai Milt Marcy dan Peter Beach di tepi sungai Yakima di negara bagian Washington. Kami mendengar kabar bahwa mereka baru saja menyaksikan sosok cahaya terbang di malam hari, sehingga kami melakukan wawancara. Sosok tersebut menyerupai pterosaurus. Seorang pria melihatnya juga di siang hari.
Isi postingan yang ditulis oleh Whitcomb tadi dan pengakuan Peter Beach dan Milt Marcy masih diragukan oleh ahli paleontologi. Tapi kami akan terus meng-update berita terbaru dari makhluk cryptid ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
http://evan-cross7.blogspot.in/2018/04/ropen-makhluk-misterius-penghuni-tanah.html?m=1
BalasHapus