Cari Blog Ini

KRONOLOGI TRAGEDI PEMBANTAIAN KELUARGA KERAJAAN NEPAL

(Kronologi di bawah ini merupakan hasil laporan resmi komisi penyelidikan kasus pembantaian keluarga kerajaan Nepal. Untuk waktunya saya ubah menjadi sistem 24 jam agar mempermudah Anda membacanya. Kejadian ini terjadi pada malam hari tanggal 1 Juni 2001.)



Prince Dipendra
Pangeran Dipendra yang dicurigai sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas tragedi berdarah kerajaan Nepal.



Pukul 19.30 (waktu setempat) : Yang Mulia Putra Mahkota Pangeran Dipendra tiba di lokasi dimana para anggota keluarga kerajaan biasa berkumpul untuk menghadiri pertemuan yang rutin mereka adakan di istana.




istana nepal
Narayanhity Royal Palace, Istana tempat kediaman para anggota keluarga kerajaan Nepal. Namun sekarang bangunan ini difungsikan sebagai museum publik semenjak sistem pemerintahan Nepal berubah menjadi republik federal.




Di ruangan khusus tempat bermain biliar, sang pangeran bermain sendiri dan meminum sekitar 1-2 gelas Whiski Famous Grouse.




Pukul 20:00 : Dipendra keluar dari tempat itu dan menjemput ibu suri untuk bergabung bersama mereka. Ketika mereka tiba di lokasi pertemuan, ibu suri berbincang dengan Putri Helen Shaha di dalam sebuah ruangan kecil di sebelah timur gedung biliar. Sementara sang putra mahkota lebih memilih untuk kembali ke ruangan biliar.




Pukul 20:12 : Berdasarkan pada rekaman telekomunikasi, Pangeran Dipendra berkomunikasi dengan Devyani Rana selama 1 menit 14 detik lamanya.




Pukul 20:19 : Dipendra menghubungi seorang ajudan dengan menggunakan ponsel. Ia meminta untuk dibawakan beberapa "cerutu spesial" yang berisi campuran ganja dan bahan terlarang lainnya yang belum diketahui namanya. Ajudan itu memberikan cerutu tersebut kepada Pangeran Paras untuk kemudian diberikan kepada Pangeran Dipendra.




Beberapa orang di lokasi tersebut melihat bahwa Pangeran Dipendra berjalan terseok-seok dan tidak mampu untuk berdiri tegak. Mereka menduga jika sang pangeran tengah mabuk akibat pengaruh Whiski. Empat orang tamu, termasuk Pangeran Nirajan dan Pangeran Paras, memapahnya untuk membantunya pergi ke kamar tidurnya.




Pukul 20:25 : Devyani Rana menghubungi para ajudan sang pangeran setelah ia mengakhiri pembicaraannya dengan Pangeran Dipendra. Ia meminta agar mereka mengecek keadaan Dipendra, karena ia merasa sang pangeran meracau tidak karuan.



Para ajudan pangeran Dipendra tiba di kamar sang pangeran, dan menemukan Dipendra yang sedang dalam kondisi tiarap di atas lantai dan berusaha untuk membuka bajunya (pakaian bagian atas). Mereka membantunya untuk melepaskan bajunya dan ia masuk ke dalam kamar mandi.


Salah satu dari ajudan tersebut mendengar suara seseorang sedang muntah di dalam kamar mandi. Setelah keluar dari kamar mandi, Dipendra memerintahkan para ajudannya untuk pergi tidur ke kamar mereka masing-masing.




Pukul 20:30 : Yang Mulia Baginda Raja Birendra Bir Bikram Shah Dev keluar dari kantornya dan berjalan ke arah ruang biliar untuk menjumpai para tamunya.




Pukul 20.39 : Pangeran Dipendra berbicara dengan Devyani Rana selama 32 detik. Dipendra berkata padanya, "aku sedang ingin tidur sekarang...Selamat malam. Kita akan berbicara lagi besok. "


Setelah menghubungi Rana melalui telepon, Dipendra mengenakan seragam militer lengkap — sepatu boots tentara berwarna hitam, sebuah jaket dan celana panjang bermotif loreng, sarung tangan yang terbuat dari kulit berwarna hitam, kaus kaki hitam dan sebuah rompi tentara.


Dipendra keluar dari kamar tidurnya dengan membawa beberapa senjata. Salah satu dari ajudannya melihatnya dan bertanya padanya, "apakah Anda memerlukan tas darurat (emergency bag), Tuan?" Lalu Pangeran Dipendra menjawab, "itu tidak diperlukan sekarang."
Kemudian Dipendra berjalan menuju ke arah ruang biliar.


Ruang Biliar 1:

Di aula ruang biliar, Dipendra menembakkan senjata submesin otomatis MP-5K yang berkaliber 9 mm ke arah langit-langit ruangan itu. Dia juga mengarahkan senjatanya ke arah raja dan menembak raja yang sedang berdiri di dekat sisi pojok timur meja biliar untuk berbicara dengan para tamunya.



Bendera Nepal




Dipendra berjalan keluar dari ruangan biliar dan melemparkan salah satu pistolnya ke dekat tangga arah utara sudut taman dalam, yang terletak di sisi timur aula.




Ruangan Biliar 2:

Dipendra kembali memasuki ruangan biliar. Kali ini ia menembak sang raja, iparnya— Gorakh, serta kedua pamannya— Dhirendra dan Khadga. Gorakh mengalami luka tembak. Sementara raja, Dhirendra dan Khadga tewas seketika.




Ruangan Biliar 3:

Dipendra bergerak mundur ke arah pintu, lalu ia kembali maju dan menembakkan senjatanya secara membabi buta pada siapapun yang ia temui untuk ketiga kalinya. Kali ini yang menjadi korban amukan sang pangeran ialah Putri Shruti yang merupakan adik kandung Pangeran Dipendra, Putri Sharada, Putri Shanti serta Putri Jayanti yang merupakan bibinya. Mereka semua langsung tewas di tempat.



Pengejaran Terhadap Korban Terakhir :

Pangeran Nirajan dan Ratu Aishwarya pergi dari ruangan bilyar dan berlari menuju ke arah taman dalam. Dipendra juga keluar dari aula ruang biliar dan pergi ke arah timur menuju ke arah taman dalam.


Nirajan ditemukan oleh para pegawai istana sedang dalam kondisi tak sadarkan diri di dekat taman dan segera dilarikan ke rumah sakit. Ia dilaporkan sampai di rumah sakit dalam kondisi sudah tidak bernyawa pada pukul 21:15.



Tubuh ratu ditemukan di tangga yang mengarah ke kamar pangeran. Ia dilaporkan telah meninggal sebelum tiba di rumah sakit pada pukul 21:15.



Bagian Akhir Kronologi:

Sang putra mahkota ditemukan terbaring di atas sebuah jembatan yang melintang di atas sebuah kolam kecil di dekat kamarnya. Di dalam kolam ditemukan sebuah pistol Glock kaliber 9 mm. Pistol tersebut diyakini milik Pangeran Dipendra. Sebuah senapan M-16 yang juga diyakini sebagai milik Pangeran Dipendra, ditemukan tidak jauh dari lokasi itu.



Pangeran Dipendra dilarikan ke rumah sakit dan tiba pada pukul 21:24. Tiga hari kemudian, pada tanggal 4 Juni 2001, tepatnya pada pukul 17:57, Pangeran Dipendra dinyatakan telah meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.




King Dipendra burning Pyre ceremony
Upacara mengantar kepergian Raja Dipendra menuju ke alam baka. Upacara tersebut dilakukan secara protokoler negara, dimana Dipendra dikremasi sebagai seorang raja. Akan tetapi, tidak ada satupun dari pihak keluarga maupun kerabat sang raja yang berkenan hadir dan menyaksikan upacara tersebut.

(Sumber: abcnews.go.com )


Untuk Informasi Lebih Lengkap, Lihat Juga :


DAFTAR DAN RIWAYAT SINGKAT PARA KORBAN PEMBANTAIAN KELUARGA KERAJAAN NEPAL






(Silahkan tinggalkan komentar Anda. Terimakasih telah berkunjung ke blog saya.)

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "KRONOLOGI TRAGEDI PEMBANTAIAN KELUARGA KERAJAAN NEPAL"

Posting Komentar